Rabu, 07 Oktober 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI DUNIA PENDIDIKAN



MAKALAH
SISTEM INFORMASI DI DUNIA PENDIDIKAN



Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Oleh :
YULIYANA PUSPITASARI
1A122147






JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2015


KATA PENGANTAR

                Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bapak Setia Lutfi, Skom, MKom yang merupakan syarat untuk dapat menambah nilai mata kuliah. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman semua dan semua pihak yang telah berusaha membantu  penulis hingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa “tiada gading yang tak retak,” tentunya tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca akan dijadikan motivasi demi penyempurnaan dan perkembangan selanjutnya. Penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
                                                                                     Semarang,  8 Oktober 2015

                                                                                     Penulis,



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sistem Informasi Manajemen sekarang tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja tetapi sudah digunakan dalam berbagai bidang dari mulai kedokteran, industri dan pendidikan. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat dibutuhkan di berbagai bidang.
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan terutama di sekolah, sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang gunakan sebagai kunci strategi pengelolaan bidang pendidikan.
Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan misalnya berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum perkembangan lembaga pendidikan yang dapat memperbaiki proses manajemen pendidikan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan penggunaan dan pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan itu sendiri.
Kedua bidang ini saling membutuhkan satu sama lain. Dalam menggam­barkan hubungan kedua aspek tersebut manajemen menilai pendidikan sebagai penggerak pada sistem informasi manajemen pendidikan sekaligus sistem infor­masi manajemen pendidikan sebagai penentu proses manajemen pendidikan.
Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang Kom­­­­­­pu­­­­terisasi telah menunjukkan bahwa perkembangan tersebut dapat memban­tu memecahkan masalah pada proses implementasi sistem informasi manajemen pendidikan. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembe­lajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Implementasi sistem informasi mana­jemen pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating, controlling dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan. Dalam rangka untuk menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Mencermati berbagai fenomena dari perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan dan pemanfaatannya di dalam dunia pendidikan saat ini maka bagaimana seharusnya pihak-pihak terkait mengantisipasi perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan serta pemanfaatannya tanpa kehilangan kontrol dan landasan organisasi pendidikan yang antara lain menyangkut efektivitas dan efisiensinya.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang  di atas penulis membatasi pembahasan dalam makalah ini dengan merumuskan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1.         Bagaimanakah konsep dasar dari Sistem Informasi Manajemen?
2.         Apa Tujuan dan Keunggulan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) ?
3.         Bagaimana bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
4.         Bagaimana hasil Implementasi Sistem Informasi Mana­jemen Pendidikan?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui konsep dasar dari Sistem Informasi Manajemen
2.      Sebagai ilmu pengetahuan dengan adanya Tujuan dan Keunggulan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) itu dapat menambah wawasan ilmu
3.      Untuk lebih memahami  bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
4.      Untuk mengetahui hasil Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Sistem Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia seperti halnya informasi di dalam sebuah organisasi yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah organisasi. Akibat bila kurang mendapatkan informasi dalam waktu tertentu organisasi akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu  yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah organisasi pendidikan atau sekolah dalam menjalankan proses pelaksanaan pendidikan memerlukan suatu informasi agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar jumlah pengajar atau guru, jumlah siswa, rencana penganggaran pelaksanaan pendidikan dalam waktu satu tahun,rencana pelaksanaan kegiatan pendidika satu tahun ke depan, dan kegiatan manajemen lainya. Semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat untuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini tetapi sebuah sistem informasi manajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Sistem pengolahan data merupakan sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

B.     Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
Tujuan dari dibangunnya informasi berupa aplikasi Sistem Informasi Pendidikan adalah:
Ø    Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan memberikan informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah umum atau yang setara dengannya.
Ø    Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan yang ada di propinsi / kota kabupaten agar dapat berperan aktif dalam usaha memajukan usaha pendidikan.
Ø    Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi secara trasparan tentang kebijakan dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan untuk dunia pendidikan.
Ø    Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta manfaat yang dapat diambil melalui beberapa pelatihan.
Ø    Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik Keunggulan dari sistem ini adalah :
v Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan laporan dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan, hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan konsep singkronisasi online.
v Kemudahan dan kecepatan proses pengolahan, penyimpanan, pencarian, pelaporan data dan informasi yang dibutuhkan.
v Dikembangkan secara integrated untuk kebutuhan administrasi akademik sekolah.
v Sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan lembaga/institusi Keuntungan SIMDIK yang diperoleh sekolah, yaitu :
Ø    Dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat
Ø    Dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan kepada masyarakat secara akurat.
Ø    Dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa,guru serta karyawan yang terdiri dari data akademik, sistem kurikulum,  administrasi, aset sekolah dll
Ø    Memudahkan pekerjaan sekolah tersebut dalam segala aspek mulai dari BK, TU dan lain -lain
Ø    Dapat mengangkat BRAND IMAGE sekolah tersebut Keuntungan
SIMDIK yang diperoleh orang tua dan siswa, yaitu :
Ø    Siswa dapat berkreasi membuat blog/email dll
Ø    Siswa dapat memantau ilmu dari luar sekolah
Ø    Siswa dapat berkorespondensi dengan sesama pelajar diseluruh dunia
Ø    Siswa dapat mencari info beasiswa dari dalam/luar negeri
Ø    Orang tua dapat mengecek absensi/daftar nilai melalui fasilitas SMS
Gateway Go To School tanpa perlu repot datang kesekolah
Ø    Dapat memantau perkembangan siswa/siswinya.

C.     Bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Seiring majunya peradaban dunia dan dinamika kehidupan penduduk bumi yang cenderung vertikal, tidak jarang menimbulkan gejolak kehidupan sosial. Permasalahan sosial selalu timbul setiap saat dikarenakan sangat cepatnya arus globalisasi. Sarlito W. Sarwono, menyatakan bahwa:

“Maju dan berkembangnya peradaban dunia juga mempengaruhi alat pendu­kung­nya, diantaranya adalah teknologi komunikasi yang penggunaanya sebagai alat bantu untuk memproses dan mentransfer perangkat data informasi yang dibutuhkan, teknologi komunikasi pula sebagai sebab masuknya norma  dan nilai baru dari luar yang pada gilirannya norma dan nilai baru ini masuk ke dalam lingkungan kehidupan keluarga dan masyarakat.”

Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperlukannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat di aplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan
Sistem informasi manajemen marupakan sistem operasional  yang malaksanakan beraneka-ragam fungsi untuk menghasilkan luaran yang berguna bagi pelaksanaan operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan. Penerapan sistem informasi manajemen pada kehidupan sehari-hari kini makin banyak dijumpai. Selain seperti pada bisnis, perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi manajemen serta teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komuni­kasi telah berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh infor­masi dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan detik, yang pada “zaman batu“  dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin, kini telah menjadi kenyata­an.
Implementasi pendidikan di masa mendatang akan mengalami perubahan paradigma secara mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi infrmasi yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Jenis teknologi yang secara langsung berpengaruh kuat  pada pelaksanaan pendidikan adalah komuni­kasi TV, radio, komputer, jaringan internet, yang dapat dikontruksi untuk suatu proses pembelajaran. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah banyak memanfaatkan  infor­ma­si tersebut. Dengan Teknologi informasi akan memberikan nilai tam­bah dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah lainnya. Dalam peman­faatan  teknologi informasi diharapkan tingkat daya pikir serta kreativitas guru dan peserta didik serta masyarakat dapat berkembang. Pada proses pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi informasi semakin banyak sekolah yang menerapkan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIM Sekolah), baik yang merancang sendiri, program dari pemerintah maupun dikerjakan secara profesional oleh tenaga ahli.
Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi akan berjalan dengan efisien, terukur dan fleksibel.
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang berhasil mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung proses pembelajarannya, baik di dalam maupun di luar negeri  sehingga dapat mengadopsi pola pembelajaran yng lebih mudah, cepat, memiliki nilai tambah serta inovatif dalam mencari formulasi baru untk memberikan tambahan ilm maupun keterampilan bagi peserta didiknya. Sekolah yang melakukan pelayanan terhadap siswa merupakan institusi yang sangat membutuhkan kehadiran teknologi informasi sebagai pendukung peningkatan kualitas pelayanan. 
Sistem informasi manajemen Sekolah dapat dikatakan berjalan apabila semua komponen sekolah dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem itu sendiri.  Sebagai contoh ada suatu sistem informasi sekolah lengkap dan terpadu yaitu Integrated School Information System (I-SIS) yang memiliki fasilitas terpadu atau terintegrasi jadi satu mulai dari database peserta didik, guru, Bimbingan dan Konseling, kartu pelajar barcode, absensi siswa, guru pegawai, nilai (ulangan, UTS, UAS, try out dll) Rapor otomatis, pembayaran, SMS Gateway.  Selain itu I-SIS juga bisa terhubung dengan Scanner LJK bila ulangan atau ujian menggunakan lembar jawaban komputer maka scanner akan otomatis mengirim nilai ke database sistem, untuk absensi siswa, guru dan pegawai dapat menggunakan sidik jari yang otomatis terlapor ke wali siswa bila siswa bolos atau alpha. Manfaat untuk guru bidang studi nilai akan diolah otomatis tinggal memasukan rumus sesuai keinginan masing-masing guru, ledger dan rapor juga otomatis tinggal print.
Aplikasi SMS Gateway sistem atau biasa disebut SMS Smart School ini juga mudah karena dikelola sendiri oleh sekolah jadi biaya akses lebih murah dan mudah dipantau. Dengan SMS Smart School wali siswa dapat menerima laporan otomatis dari sekolah misalnya : nilai (ulangan, Ujian, Try out, Unas), absensi siswa, pelanggaran disiplin, pembayaran, data guru dan informasi sekolah lainnya. Selain terkirim otomatis wali murid juga bisa mengirim permintaan info sekolah melalui SMS. Dengan SMS ini guru juga bisa mengirim tugas rumah atau soal melalui SMS, Kepala sekolah bisa memantau aktivitas di sekolah melalui hand­phone. Dalam sistem ini juga dilengkapi aplikasi perpustakaan, piket, bel sekolah dan lain-lainnya. Waktu yang dibutuhkan implementasi I-SIS sampai berjalan hanya 3 hari termasuk training dan pelatihan. Gambaran di atas adalah sebuah sistem informasi manajemen sekolah yang saat ini sangat diperlukan dalam pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi informasi yang sangat bermanfaat untuk efisiensi kerja, meningkatan mutu pembelajaran maupun efisiensi biaya.
Pada pelaksanaan implementasi sistem informasi manajemen sekolah,  suatu sistem dapat dikatakan berjalan baik dan normal apabila semua komponen sekolah mulai guru, bimbingan konseling, tata usaha, bendahara dan juga kepala sekolah bisa menggunakan dan memanfaatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan tidak tergantung pada administrator sekolah.
Manajemen pendidikan merupakan sekumpulan fungsi untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, melalui perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan koordinasi personil, penciptaan iklim organisasi yang kondusif, serta penentuan pengembangan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat di masa depan. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen pendidikan pada haki­katnya adalah menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang didaya­gunakan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu cabang ilmu manajemen pendidikan yang mempelajari penataan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana serta upaya mencapai tujuan lembaga secara dinamis. Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan terdiri atas unsur input, proses dan output.
Apabila unsur-unsur tersebut diterapkan pada sekolah, maka akan terlihat sebagai berikut :
1.     Input terdiri atas kurikulum,kesiswaan,kepegawaian, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan, marketing dan sim bio­da­ta smk
2.      Proses dapat dilakukan dengan manual dan bantuan computer. Proses manu­al dengan cara konvensional sedangkan proses dengan bantuan computer mempersyaratkan kondisi tertentu, yaitu : adanya struktur organisasi dan pro­sedur yang pasti, tersedia data, adanya pengelolaan dan pemeliharaansystem
3.      Output merupakan informasi yang disajikan untuk pimpinan (kepala sekolah) atau pihak lain yang membutuhkan sebagai bahan dalam membuat atau mengambil keputusan.
Proses penerapan pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan berbasis computer, harus di ketahui bagaimana proses dan alur penanganan infor­masi di sekolah, yaitu :
a.    Proses perencanaan data, menetapkan tujuan, jenis data dan waktu peng­­um­­­pulan data
b.    Proses pengorganisasian data, menentukan tugas dan ruang lingkup data yang ditangani oleh sekolah
c.    Proses pengumpulan dan penyiapan data, menentukan metode , menentukan sumber data, dan menyusun pengumpulan data, serta pelaksanaan pengum­pulan data;
d.    Proses pengolahan data, menentukan format sajian, menyesuaikan permintaan informasi dan mengamankan informasi;
e.      Proses penyajian laporan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil olahan data serta mengamankan hasilnya.
Untuk melihat sampai sejauh mana proses implementasi Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan, sebagai kepala sekolah mempunyai beberapa kriteria dalam menjalankan sistem informasi manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut :
1) Dapat menentukan pendekatan yang tepat dalam merencanakan sistem Infor­masi manajemen pendidikan di sekolahnya.
2) Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan secara efektif dan efisien oleh kepala sekolah ditunjukkan dengan kemampuan: mengumpulkan data secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan, mampu mengolah data dengan menjadi informasi yang tepat, mampu menggunakan sistem informasi manaje­men pendidikan sebagai hasil olahan dalam mengambil keputusan.
Dalam pelaksanaan administrasi sistem informasi digunakan beberapa Ma­cam administrasi yaitu administrasi ketatausahaan, administrasi guru dan penga­jaran. Pengelolaan dan pelaksanaan SIMDIK telah banyak membantu, memperlancar dan mempermudah pelaksanaan administrasi ketatausahaan di sekolah. Hal ini disebabkan karena segala informasi maupun data yang menyangkut administrasi sekolah telah tersimpan sehingga dapat memperlancar kegiatan akademik, tersedianya informasi yang dibutuhkan, secara cepat dan tepat, pekerjaan akan lebih efektif dan efisien.
Kriteria atau ukuran keberhasilan manjemen pendidikan adalah produkti­vitas pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas dan pada proses, suasana atau efisiensi. Kriteria keberhasilan memerlukan proses manaje­men pendidikan, minimal meliputi perilaku manusia dalam berorganisasi. Perilaku manusia dalam berorganisasi dapat dinyatakan dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atau pengendalian termasuk memimpin.
Organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan karir-karir sumber daya manusia, memerlukan manajer yang mampu meren­canakan, melak­sanakan, memimpin dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga hal penting yang perlu dicermati dari definisi tersebut antara lain proses, pendayagunaan seluruh sumber organisasi dan penca­paian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam manajemen pendidikan, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang beberapa prinsip, yaitu :
1) Prinsip pengarahan pada tujuan
2) Prinsip keharmonisan dengan tujuan
3) Prinsip kesatuan komando
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum. Pemimipin melimpahkan sebagian dari wewenang yang di milikinya kepada bawahan melalui Job Discription (jabaran tugas) pada masing-masing personil. Secara praktis fungsi Actuating ini merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi actuating tidak terlepas dari fungsi manajemen melalui penentuan masalah, penetapan tujuan, penetapan tugas dan sumber daya penunjang, meng­ge­rakkan dan mengarahkan, memiliki keberhasilan sumber daya manusia.

D.    Hasil implementasi sistem informasi manajemen pendidkan 
Teknologi informasi sekarang ini berkembang begitu pesatnya sehingga implementasi tekno­logi informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya benar-benar telah menandai terjadi­nya revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan dalam sistem orga­nisasi dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan efisien.
Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang pendidikan sudah sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Kebutuhan aplikasi database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah dan komite-komite pengajaran dan pembelajaran, juga mengangkat kebutuhan untuk menjadikan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait seperti laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional.
Mengingat peran sistem informasi manajemen yang begitu penting sangat diperlukan oleh suatu lembaga/satuan pendidikan. Upaya dan usaha menerapkan IT dalam menunjang kelancaran kinerjanya, dengan kondisi semacam itu seluruh tenaga kependidikan dan pendidik terus melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki sistem-sistem yang sudah ada.
Teknologi informasi juga merupakan salah satu senjata pesaing. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki sperangkat teknologi informasi yang memadai.
            Dalam rangka memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sebuah komitmen terhadap kualitas pendidikan. Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyeleng­garaan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, agar efektif dan efisien.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Implementasi sistem informasi BIOSMK di sekolah merupakan upaya yang sudah seharusnya dilakukan. Sesuai dengan standar isi pendidikan yaitu sistem informasi manajemen pendidikan (SIM) BIOSMK untuk mendukung proses manajemen pendidikan. Pimpinan sebuah lembaga pendidikan (kepala sekolah) pada dasarnya adalah pengolah informasi. Seorang pimpinan harus memiliki kapabilitas untuk memperoleh, menyimpan, mengolah, mengambil kembali, serta menyajikan informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan yang dapat dipertanggung jawabankan secara moral.
Menurut Kenneth Promozic dalam gelombang inovasi teknologi  di bagi  dalam beberapa tahapan yaitu:
1.    Reducing cost 
        Pertimbangan dalam tahapan ini, teknologi informasi dikaitkan dengan urusan administratif yang bertujuan mengurangi biaya. Contohnya penggunaan komputer sebagai pengganti mesin tik. Komputer jauh lebih unggul dibandingkan dengan mesin tik ditinjau dari kecepatan, kerapian, penggunaan kertas, dan sebagainya. Selain itu juga komputer dapat menyimpan data dalam bentuk softcopy yang lebih tahan lama dibandingkan kertas secara fisik. Perusahaan menitikberatkan pada perspektif efisiensi (cheaper, faster, and better) dalam aktivitas sehari-hari.
2.    Leveraging Investment:
        Tahapan kedua, teknologi informasi dipandang sebagai aset yang menguntungkan dibandingkan dengan teknologi serupa atau dengan kata lain memiliki value added Perbandingan ini diukur dari segi keuangan, misalkan pengiriman surat dengan email  jauh lebih murah dibandingkan dengan pengiriman surat secara manual yang membutuhkan waktu lebih lama dan mahal atau  sama halnya dengan komunikasi menggunakan telephone untuk interlokal atau internasional jauhh lebih mahal jika dibandingkan berkomunikasi melalui chatting atau internet (VOIP).
3.    Enhancing products and services
        Tahapan ketiga terjadi ketika sebuah teknologi dapat memberikan kontribusi signifikan dalam proses penciptaan produk dan jasa, sehingga menambah nilai dan kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan. Ukuran yang sering digunakan adalah perubahan dalam  market share. Sebagai contoh adanya dengan adanya call center secara online bagi para pelanggan yang ingin menyampaikan komplain atau menanyakan informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan. Fasilitas ini tentu saja menjadi faktor penentu ketika para pelanggan membeli produk dan jasa.
4.    Enhancing executive decision making:
        Seiring dengan perkembangan perusahaan dan dinamika pasar, maka top manajemen  perusahaan membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan berkualitas. Kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi dan terakhir menjadiknowledge merupakan  faktor yang fundamental untuk tetap unggul di kancah persaingan. Oleh karenanya perusahaan mulai  menerapkan konsep manajemen modern untuk memperbaiki kinerja perusahaan  sepertibusiness process reengenering, balanced scorecard, six sigma, total quality management, dsb. Peranan teknologi infornasi disini sebagai enabler dimulai dari proses pengumpulan data, pengolahan, integrasi, pelaporan, analisa, dan sampai kepada pengambilan keputusan.
5.    Reaching the customer
        Tahapan kelima teknologi informasi dipandang telah menjadi alat untuk mendapatkan pelanggan. Biasanya ini terjadi pada perusahaan penyedia jasa, teknologi informasi diekploitasi secara maksimal 24 jam x 7 hari dan menembus batas ruang  dan batas waktu (ubiquitous). Teknologi informasi  menjadi penghubung antara perusahaan dengan pelanggan, lihat saja internet banking, mobile banking, home shopping, e-consultancy, e-commerce, dsb
 Menurut Budi Sutedjo dalam Eti Rochaety bahwa gelombang teknologi informasi yang berbasis internet berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1.      Gelombang pertama, pemanfaatan TI difokuskan  untuk meningkatkan prouktivitas  dan memperkecil biaya.
2.      Gelombang kedua, TI difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan komputer  melalui pembangunan jaringan komputer.
3.      Gelombang ketiga, TI difokuskan untuk menghasilkan keuntungan melalui pembangunan program sistem informasi.
4.      Gelombang keempat, TI difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan dari data kualitatif.
5.    Gelombang kelima, TI difokusakan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui pengembangan jaringan internet.
6.    Gelombang keenam, TI mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless). Sistem tersebut dapat memungkinkan seseorang mengakses internet melalui komputer yang terhubung ketelepon seluler.





E.        
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Setiap organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu memerlukan informasi dalam pengambilan keputusan. Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah merupakan suatu data yang diproses terlebih dahulu sehingga menghasilkan sebuah informasi dan proses ini dinamakan Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sekolah merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Dalam menjalankan aktivitasnya sekolah memerlukan Sistem Informasi Manajemen yang digunakan dalam pengambilan keputusan terutama bagi kepala sekolah dalam mengelola pendidikan di sekolah sehingga tujuan pendidikan dari sekolah tersebut dapat dicapai sesuai dengan rencana awal yang telah di tentukan sebelumnya.
2.      Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam organisasi. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.  Data-data tersebut adalah data empiris atau data/fakta sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Ruang Lingkup SIMDIK Back-office : Koneksi dan setting, Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan Akademik, Pengelolaan Guru dan Karyawan, Pengelolaan Keuangan, Pengelolaan Perpustakaan, Pelaporan, Bank Soal.
3.      Bentuk implementasi sistem informasi manajemen pendidikan makin banyak dijumpai, selain seperti pada bisnis, perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi manajemen serta teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengembangkan sistem informasi manajemennya agar mampu mengikuti perubahan zaman.
4.      Hasil implementasi (SIMDIK) tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki seperangkat teknologi informasi yang memadai.



DAFTAR PUSTAKA

Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Cet. IV; Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
Rochaety, Eti, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Suhertian Piet A, Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Cet. I;Bandung: Alfabeta, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar